Return to site

Solid Gold | AS Luncurkan Satelit Mata-Mata, Intai Sistem Rudal Korut?

broken image

Solid Gold | Florida - Sebuah satelit diluncurkan ke orbit menggunakan roket Atlas V dari Amerika Serikat. Peluncuran itu dilaksanakan pd Minggu 15 Oktober pagi dini hari waktu setempat.

 

Pejabat AS tak mengungkap detail tugas & fungsi satelit itu, menjadikannya objek kedua yg diluncurkan Negeri Paman Sam dalam tiga pekan terakhir --yg seluruhnya minim informasi.

 

Beberapa menyebut satelit itu berfungsi sebagi pengumpul data. Namun, mengingat minimnya informasi, tak jelas mengenai data yg akan dikumpulkan oleh objek tersebut. Demikian spt dikutip dari Daily Mail, Senin (16/10/2017).

 

Sejumlah pihak menduga, satelit itu difungsikan sebagai mata-mata, untuk mengumpulkan data jaringan pertahanan elektronik musuh, termasuk radar, sistem rudal, & pesawat. Sebagian yg lain menyebut, objek itu akan digunakan untuk pengumpul data cuaca.

 

Satelit bernama NROL-52 itu diluncurkan pd Minggu 15 Oktober, pukul 03.28 pagi waktu setempat, dari Pangkalan AU Amerika Serikat di Cape Canaveral (CCAFS), Florida. Peluncuran itu mundur satu pekan dari jadwal awal akibat kendala teknis & cuaca buruk.

 

NROL-52 diproduksi atas mandat US National Reconnaissance Office (NRO), lembaga negara yg mengoperasikan satelit mata-mata milik AS. NRO merupakan salah satu dari total 16 dinas intelijen Amerika Serikat.

 

Seperti pd peluncuran sebelumnya, tujuan dari satelit yg dikendalikan oleh NRO itu bersifat rahasia.

Objek itu diangkat ke orbit menggunakan roket United Launch Alliance (ULA) Atlas V, yg dirancang & diproduksi oleh kerja sama dua firma industri raksasa AS, Lockheed Martin & Boeing.

 

Seperti dikutip dari Daily Mail, peluncuran NROL-52 dianggap sebagai bentuk unjuk gigi AS guna memastikan dominasi mereka di angkasa luar.

 

"Peluncuran hari ini merupakan bukti dedikasi tim ULA yg tak kenal lelah, menunjukkan mengapa ULA terus melayani sebagai penyedia peluncuran paling sukses & dapat diandalkan di AS," kata Laura Maginnis, wakil presiden ULA Government Satellite Launch, mengatakan dalam sebuah rilis.

 

Rilis itu juga menjelaskan, peluncuran sempat tertunda akibat Badai Irma yg melanda Florida beberapa pekan lalu. Penundaan juga disebabkan karena teknisi harus mengganti pemancar telemetri roket Atlas V.

Operasi itu menandai kali kedua peluncuran satelit NRO dalam kurun waktu kurang dari sebulan. Pada 23 September lalu, NROL-42 diluncurkan ke orbit menggunakan Atlas V dari Pangkalan AU AS di Vandenberg, California.

 

Peluncuran kedua satelit itu juga terjadi dalam periode waktu ketika krisis rudal Korea Utara tengah menjadi kekhawatiran bagi sejumlah negara, termasuk AS.

 

NROL-42 & NROL-52 adalah satelit teranyar yg dibuat & dioperasikan oleh National Reconnaissance Office (NRO). Objek itu layak mendapatkan status sebagai 'satelit mata-mata', mengingat keduanya dioperasikan oleh badan intelijen.

 

Sangat sedikit yg diketahui ttg fungsi satelit itu. Namun, objek tersebut dapat memberikan berbagai layanan, spt peringatan dini ancaman rudal, deteksi ledakan nuklir, foto intai jarak jauh, pengintaian elektronik, & pencitraan radar.

 

Solid Gold