Return to site

Jangan Malas! Yuk Deteksi Dini Kanker Tiroid dengan PERLAHAN | PT SOLID GOLD BERJANGKA

broken image

PT Solid Gold Berjangka - Data GLOBOCAN tahun 2018 mencatat setdknya ada 7.882 kasus kanker tiroid baru yg terjadi di Indonesia. Kanker tiroid belum diketahui penyebabnya, namun angka pengidapnya terus naik & semakin banyak dr tahun ke tahun. Sebagian besar kampanye kepedulian kanker di pelbagai belahan dunia menyerukan pentingnya deteksi dini. Pada kanker tiroid, cara mendeteksi dininya cukup mudah, hanya dgn melakukan PERLAHAN.

"Kalau utk kanker payudara kan ada SADARI atau periksa payudara sendiri. Kalau kita PERLAHAN, atau periksa leher Anda," tutur Bunga Rama&i, salah satu pendiri dr support group Pita Tosca bagi pejuang kesehatan tiroid di Indonesia, baru-baru ini. Sebagai seorang pejuang kanker tiroid juga, Bunga menekankan pentingnya melakukan PERLAHAN.

Deteksi dini ini dapat dilakukan sendiri sambil menghadap cermin, walau memang lebih baik jika dilakukan dgn bantuan tenaga medis, lanjutnya. Caranya mudah: Lakukan perabaan di bagian leher bawah tempat kelenjar tiroid berada, yakni di bawah jakun leher. Jika terasa ada benjolan atau yg tdk biasa di area tersebut, maka harus segera diperiksakan ke dokter onkologi.

Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, dr Aru Sudoyo, SpPD-KHOM, mengatakan bahwa tdk semua benjolan pada tiroid akan menjadi ganas, yaitu hanya 10-15 persen saja. Dan tdk semua benjolan itu kanker. "Kanker itu 90-95 persen dr lingkungan & gaya hidup, sementara genetik hanya 5-10 persen saja. Jika dideteksi lebih dini, sekitar 90 persen kasus kanker tiroid dapat dicegah," ujarnya.

Perlu dicatat bahwa mendeteksi dini bukanlah diagnosis. Diagnosis tdk bisa dilakukan sendiri. Tetap diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dgn dokter utk mengetahui diagnosis secara pasti.