Return to site

Eks Perwira Sebut Rusia Tanam Bom Nuklir di Pesisir AS | PT Solid Gold Berjangka

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Pakar militer Rusia mengklaim Moskow telah ‘menanam’ bom nuklir di sepanjang pesisir Amerika Serikat.

Namun, Kremlin membantah hal itu & menyebut klaim tersebut ‘aneh’.

broken image

Sementara, pengamat politik internasional menyebut hal tersebut sbg ‘perang politik’ semata.

Viktor Baranetz, mantan perwira & juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, mengatakan pada media lokal Komsomolskaya Pravda, bahwa Moskow ‘diam-diam menabur pesisir AS dgn ranjau nuklir’.

“Mereka secara otomatis menggali & tidur hingga diberi perintah,” tutur Baranetz.

Kemudian dgn cepat, Baranetz meralat ucapannya sendiri.

“Oops, sepertinya saya bicara terlalu banyak. Saya harus bisa menjaga mulut saya."

"Intinya, kita punya sesuatu untuk menandingi [persenjataan] Amerika,” ujarnya.

Wawancara Baranetz itu diterjemahkan oleh Institut Riset Timur Tengah.

Kremlin langsung membantah klaim tersebut & menyebutnya ‘aneh’.

“Saya menganjurkan untuk tidak menanggapi berita ini terlalu serius,” sebut juru bicara Pemerintah Rusia Dmitry Peskov.

Di sisi lain, menurut James Nixey, Kepala Program Chatham House Russia & Eurasia, klaim aneh itu hanyalah ‘adu mulut’ yg kerap terjadi antara Rusia & AS.

“Kita sedang berperang," kata Nixey kepada The Independent.

“Tidak ada tank, tidak ada penembakan, tidak ada yg sekarat sekarang."

"Tapi Rusia & AS tetap punya benturan kepentingan, nilai & ambisi mendasar. "

Baca Juga : Aktivitas Nuklir Korut Meningkat, Kawasan Makin Genting | Solid Gold

broken image

Nixey melanjutkan, Moskow menyadari menggunakan kekuatan militer bukan lagi cara terbaik mencapai tujuan.

Sebaliknya, mereka akan menggunakan berbagai metode, spt serangan siber, penyuapan, manipulasi & ancaman nuklir masih jadi ‘kartu as’.

“Rusia terus melakukan tarik-ulur atas retorika nuklirnya melalui media, juru bicara & bahkan presiden mereka."

"Selalu ada pengingat bahwa mereka punya nuklir,” terang Nixey.

Meskipun secara ekonomi & politik, Rusia mengalami penurunan, namun Nixey menyebut ‘kekuatan nuklir’ membuat Moskow tetap jadi ‘pemain besar’.

“[Klaim] ini hanyalah bendera yg mereka kibarkan agar AS menjadi lebih jinak,” kata Nixey.

“Ini perang politik.”

(Prz - PT Solid Gold Berjangka)