Return to site

SOLID GOLD | Cerita Mistis Jembatan Cisomang & Misteri Pesugihan Gunung Hejo

broken image

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Komisi Keamanan Jembatan & Terowongan Jalan (KKJTJ) bersama Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) & PT Jasa Marga menyebut ada pergeseran atau depformasi sekitar 57 centimeter pada tiang Jembatan Cisomang di Jalan Tol Cipularang.

Tepatnya di kilometer 100+700.

Besarnya pergeseran pada puncak pilar P2 telah melebihi toleransi yg disyaratkan, meski vibrasi atau getaran jembatan masih dalam ambang batas aman.

Karena kondisi tersebut, Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) meminta kepada para operator jalan tol, yakni BPJT & PT Jasa Marga, untuk segera menerapkan pembatasan kendaraan yg melintasi jembatan Cisomang.

Hanya kendaraan golongan I yg boleh melintas.

BPJT & PT Jasa Marga diminta untuk segera memonitor pergerakan pilar-pilar Jembatan Cisomang.

Untuk mencegah pergeseran lebih lanjut, operator jg diminta untuk memperkuat struktur jembatan.

Jembatan Cisomang ini berada di Desa, Cisomang, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Jembatan Cisomang ini ada dua, ada untuk kendaraan roda empat & lebih, serta Jembatan Cisomang untuk jalur kereta api.

Lokasinya berdampingan.

Kontur tanah di Darangdan, Kabupaten Purwakarta ini berbukit.

Sehingga jalan tol di kawasan tersebut dibuat dgn membelah gunung & melewati lembah.

Kemudian kontur tanah di sana jg labil.

Menurut analisa para ahli, pergeseran sekitar 57 cm itu akibat curah hujan yg tinggi sehingga mempengaruhi konstruksi tanah di sana.

Jalan tol Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Padalarang) di kawasan Darangdan, Kabupaten Purwakarta melewati sebuah bukit yg namanya Gunung Hejo.

Konon, bukit itu disebut merupakan tempat pesugihan 'buta hejo'.

Baca Juga : Kawasan DPR/MPR RI, Warisan Soekarno yg ‘Terlupakan’ | SOLID GOLD

broken image

Banyak orang dari berbagai daerah yg ingin kaya mendadak datang ke sana.

Gunung Hejo ini lokasinya ada di sekitar kilometer 90 sampai kilometer 100 dari tol Cipularang.

Dalam sejarahnya Gunung Hejo merupakan tempat petilasan raja-raja dari Tatar Pasundan, spt Prabu Siliwangi, Prabu Kiansantang, Ki Buyut Sepuh, & Raden Surya Kencana.

Gunung Hejo kerap dijadikan lokasi pertemuan para petinggi di Tatar Pasundan pada zaman dahulu.

Karena itulah, Gunung Hejo dianggap sbg tempat keramat & memiliki kekuatan mistis.

Gunung Hejo ini dipercaya dihuni oleh berbagai mahluk gaib spt Dewi Campaka, Jin Barkola & Hanoman.

Saat pembangunan Tol Cipularang banyak bukit yg dipotong, tetapi ketika itu Gunung Hejo tidak dipotong.

Justru jalan tol malah mengitari bukit.

Disebut-sebut Gunung Hejo tidak bisa bisa dipotong.

Ada cerita mistis lain di kawasan tol tersebut, yakni kisah mobil hantu.

Konon, ada beberapa pengendara yg mengaku pernah diikuti oleh mobil yg misterius ketika malam hari.

Kemudian mobil tersebut, mengedipkan lampu jauh sbg tanda hendak menyalip.

Tetapi ketika sudah diberi jalan tidak kunjung menyalip, tetapi malah terus membuntuti mobil di depannya.

Padahal sebenarnya tidak ada mobil sama sekali.

Banyak yg mengatakan, mobil hantu tersebut merupakan salah satu mahluk halus jahat yg ingin mencelakakan pengguna jalan.

Kilometer 90 sampai 100 di Tol Cipularang disebut-sebut merupakan jalur tengkorak nan angker karena beberapa kali terjadi kecelakaan yg memakan korban jiwa.

Orang yg biasanya berkendara dgn kondisi segar apabila melewati jalur tersebut, bisa tiba-tiba mengantuk & merasa lemas.

Kemudian setelah tiba di kilometer 120 sudah segar kembali.

Namun, ada penjelasan mengapa jalur ini tergolong maut.

Sekilas, KM 90-100 memang menurun, lalu sedikit menikung.

Tapi, jalanan ini sebetulnya tidak rata & cenderung bumpy.

Para pengendara yg tak tahu, biasanya terlena & malah menambah kecepatan.

Kemudian saat masuk jembatan Cisomang, kadang ada angin yg tiba-tiba bertiup kencang.

Ingat, kecepatan angin di tol Cipularang relatif lebih tinggi dibandingkan dgn tol manapun karena diapit oleh dua buah bukit.

Ditambah lagi jika kendaraan dipacu lebih cepat, akan menyebabkan hambatan angin lebih tinggi pada kendaraan.

Menjaga kecepatan kendaraan sesuai aturan, yakni maksimal 80 km/jam, merupakan langkah tepat dalam berkendara di tol.

(Prz - Solid Gold)