Return to site

Ini Alasan Klub Malam di Yogya Gelar Kajian Rutin Bareng Gus Miftah | PT SOLID GOLD BERJANGKA

· Solid Gold Berjangka,Solid Gold
broken image

PT Solid Gold Berjangka - Nama KH Miftah Maulana Habiburrahman atau yg akrab disapa Gus Miftah mendadak jadi perbincangan setelah video kajian agamanya di klub malam Boshe VVIP Club Bali viral di media sosial. Rutinitas dakwah Gus Miftah ternyata juga dilakukan di Boshe Yogya. "Owner kita berpesan walaupun kerja di dunia seperti ini jangan sampai kita melupakan Tuhan. (Acara kajian agama) ini atas kemauan anak-anak (para pekerja) & kita hanya memberi tempat, memfasilitasi," kata HRD Corporate Boshe Yogya. Titik Sugiarti ditemui di sela acara kajian Gus Miftah di Boshe Yogya.

Titik mengaku Gus Miftah dakwah di Boshe Yogya sejak Boshe mulai beroperasional tahun 2006. "Dulu awalnya ada ustaz lain, ketika pas Gus Miftah ngisi, ternyata anak-anak cocok, pembawaan menyenangkan. Di Yogya sudah berjalan 12 tahun, kalau Boshe Bali baru 8 tahun," ujarnya. Gus Miftah disebutnya masuk ke Boshe berlandaskan niat ikhlas menyampaikan ilmu agama kepada para pekerja.

"Intinya kerja-kerja tapi jangan lupa ibadah. Yang ikut kajian semua muslim, utk anak-anak non muslim juga ada, di ruangan khusus & beda waktu dgn pengisi kajian juga non muslim," jelasnya.

Acara kajian Gus Miftah di Boshe Yogya terjadwal rutin dua pekan sekali. Setiap kajian berdurasi satu jam dimulai selepas Maghrib. Sekitar 200 pekerja kafe, karaoke, hingga sekuriti Boshe rutin mengikutinya.

"Anak-anak senang ikut kajian, waktu puasa, libur sebulan, pada tanya kapan siraman rohani lagi," imbuh Titik.Manajer Operasional Boshe Yogya, Pinta Guntarta menambahkan, pekerja Boshe antusias ikut kajian agama karena selama ini mereka tdk setiap hari bisa mengikuti kegiatan semacam itu.

"Manajemen juga memiliki niat mengingatkan kita semua agar selalu ingat Tuhan, kegiatan ini akan terus digelar, ketika Gus Miftah berhalangan, ada ustaz lain yg mengisi," jelasnya. Pinta juga mengakui metode dakwah Gus Miftah mudah diterima. "Cara penyampaian lebih gampang diterima, tdk semua ustaz sepertinya bisa sama metodenya, model kayak stand up comedy, ada seriusnya, ada selingan canda," imbuhnya.